Rabu, 10 Mei 2017

TOTAL SINTESIS SENYAWA EUSIDERIN

TOTAL SYNTHESIS OF 
 (±)-EUSIDERIN K DAN (±)-EUSIDERIN J




Senyawa Eusiderine banyak terdapat pada tanaman bulian. Ada banyak jenis Eusiderine, yaitu ada 6 yaitu (±)-Eusiderin E, (±)-Eusiderin F, (±)-Eusiderin K, (±)-Eusiderin J, (±)-Eusiderin M and (±)-Eusiderin G yang dapat disintesis dari pyragollol, dan menggunakan penataan ulang Claisen dari 2 senyawa penting yaitu unit C6-C3. (Jing, et al, 2004).
Eusiderin adalah neolignan yang ditemukan di Virola sp[1] dan Aniba sp[2]. Neolignan adalah lignin yang strukturnya lebih heterogen, mempunyai 2 fenilpropana yang disambungkan dengan berbagai cara. Nor-lignan mempunyai 5 atom karbon dalam rantai alofatiknya, dan dilignan terbentuk dari empat satuan C9. Lignan juga mencakup senyawa yang mempunya 2 cincin benzene pada ujung rantan C6 dan senyawa lingan yang rantai alifatiknya diselingi atom oksigen[3]. Senyawa eusiderin ini mengandung cincin 1,4-benzodioxane yang bersifat sitotoksik, hepatoprotektif, dan berbagai aktivitas biologi lainnya.

Sintesis Eusiderin ini menggunakan senyawa piragalol (1) sebagai material start yang kemudian di konversi menjadi trimetil piragalol (2). Senyawa 2 direaksikan dengan ZnCl2 dan asam propionat membentuk fenol 2,6 dimethoxy (3) sebesar 81%. Senyawa (4) terbentuk karena adanya reaksi antara senyawa (3) dengan alil bromide, kemudian dengan adanya  Penataan ulang Claisen dalam tabung tertutup membentuk senyawa (5) sebesar 99%. Senyawa 5 direaksikan dengan PdCl2 dalam metanol untuk sehingga membentuk senyawa (6) sebesar 88%. Sintesis senyawa (9) juga dimulai dari senyawa piragalol yang mana selektif dilindungi oleh gugus (CH3)2SO4 dalam proteksi NaBH4.10H2O. dan terbentuk senyawa (7). Senyawa 7 kemudian diubah menjadi senyawa 8 dan 9 menggunakan langkah yang sama dengan senyawa (5). Senyawa 6 dan 9 kemudian dikonversikan menjadi eusiderin K dengan campuran isomer (cis and trans ca. 1:7 dengan 1HMR)  menggunakan penambahan reagen perak oksida. Kemudian eusiderin K dilindungi dengan CH3I dalam suasana basa untuk menghasilkan senyawa Trans eusiderin J. Dalam reaksi ini isomer Cis dapat diubah menjadi isomer Trans secara langsung dalam kondisi basa. Kemudian diperoleh senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J.[5]

Sumber :
Jing, X., W. Gu., P. Bie., X. Ren., and X. Pan. 2001. Total Synthesis Of (±)-Eusiderin K And (±)-Eusiderin J. Synthetic Communications. Vol 31 No 6. pp 861–867

https://en.wikipedia.org/wiki/Eusiderin

Sabtu, 06 Mei 2017

Total Synthesis of (±)-Reserpine

Total Synthesis of (±)-Reserpine




Selama berabad-abad, Indian snake-root, Rauwolfia serpentina Benth., Telah menikmati hal baik pada habitatnya sebagai agen obat yang berharga. Masalah dalam menentukan ruang lingkup kegunaannya dalam hal standar medis Barat modern diperumit oleh kenyataan bahwa pabrik tersebut menghasilkan sejumlah alkaloid yang sangat terkait erat, yang mana yang hadir dalam ukuran relatif lebih besar bukan yang memiliki fisiologis lebih menarik. Properti. L Hanya lima tahun yang lalu, S & littler & st mengisolasi reserpin, dan menunjukkan bahwa alkaloid baru ini sebagian besar bertanggung jawab atas aktivitas hipotensi yang dikaitkan dengan ekstrak kasar Rauwolfia serpentina. Penemuan ini, dan efek luar biasa yang ditemukan oleh reserpin pada pusat Sistem saraf, dengan cepat memenangkan alkaloid sebagai tempat penting dalam pengobatan gangguan hipertensi, saraf, dan mental.

            Tantangan sintetis reserpin diposisikan oleh sistem cincin D / E dari inti pentasikus.Strategi sintetis mengharuskan pembuatan turunan hydroisoquinoline yang difungsikan yang kemudian dapat dimodifikasi untuk menyediakan sistem cincin D / E.

Yang pertama reaksi diels-alder 
            Persiapan sistem hidroisoquinoline dimungkinkan tersubtitusi, karena sebelumnya dikembangkan metodologi yang menampilkan intramolekuler Reaksi Diels-Alser menggunakan aza-trienes.


 
Transformasi terjadi dengan thermolisis pada suhu 300 ° C dalam wadah tertutup.
gambar.









Sumber :
Woodward. R.B, et all., The total synthesis of reserpine.1956.Hrvard University.


Rabu, 03 Mei 2017

Total Sintesis Natural Products Nakiterpiosin

Total Sintesis Natural Products
Nakiterpiosin




Secara struktural, 3 dan 4 termasuk ke dalam kelas khusus steroid di mana C-ring dikontrak dan D-ring  diperluas oleh salah satu karbon melalui C-13! C-12 migrasi. Selama beberapa dekade, C-atau-D-homosteroids ditemukan hanya pada tanaman.

Synthesis of Nakiterpiosin


            Seperti dijelaskan di atas, strategi sintetis kami melibatkan konstruksi konvergen Cincin cyclopentanone sentral dengan reaksi kopling karbonil dan a
Reaksi siklisasi foto-Nazarov (Bagan 2.2). Komponen kopling elektrofilik 51 disintesis oleh reaksi Diels-Alder intramolekul [34] dan Komponen kopling nukleofilik 52 oleh reaksi mukaiyama aldol vinylogous [35].
Struktur nakiterpiosin awalnya ditugaskan sebagai 49 oleh Uemura berdasarkan Percobaan NMR [9]. Bingung dengan inkonsistensi stereokimia C-20 Dengan cyclopamine (3) dan veratramine (4), pertama-tama kita mulai untuk menyelidiki Stereokimia relatif nakiterpiosin. Studi model kami menunjukkan potensinya Salah menetapkan pusat stereogenik C-6, C-20, dan C-25 [32]. Kami berikutnya Dianggap biogenesis atom halogen nakiterpiosin untuk merasionalisasi C-6 dan C-20 stereochemistry (Bagan 2.3) [36]. Kami membayangkan bahwa klorin C-21 Atom nakiterpiosin dapat dikenalkan dengan klorinasi radikal, dan C-6 Atom bromin dengan bromoisiifikasi (seperti ditunjukkan pada 50) untuk menghasilkan retensi Konfigurasi C-20 dan stereokimia anti-Bromohidrin anti C-5,6. Diambil bersama-sama, Pertimbangan ini membawa kita untuk mengusulkan 1 sebagai struktur nakiterpiosin yang benar, Yang kemudian dikonfirmasi melalui sintesis total 49 dan 1.





Sabtu, 29 April 2017

SYNTHESIS MITOMYCINS

THE TOTAL SYNTHESIS OF MITOMYCINS
Mitomycin adalah antikanker (sitotoksik) obat. Kanker terbentuk ketika beberapa sel dalam tubuh berkembang biak tak terkendali dan normal. Mitomycin merupakan obat antitumor yang efektif. Hal ini digunakan untuk beberapa jenis kanker, termasuk kanker kandung kemih, anus, dan leher rahim. Hal ini sering dikombinasikan dengan obat lain. Tipe dan luasnya kanker menentukan seberapa efektif obat ini memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh. Mitomycin adalah kemoterapetik antibiotik turunan Aziridine yang merupakan hasil isolasi dari Streptomyces caespitosus atau Streptomyces lavendulae.
Terdapat dua jenis mitomycin yang telah diisolasi dari Streptomyces caesipitorus, yaitu:


Mitomycin ini aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif gram dan juga menunjukkan aktivitas yang luas terhadap sel tumor. Mitomycin C telah terbukti menjadi lebih kuat dan merupakan agen antitumor banyak diresepkan. molekul-molekul ini mengerahkan aktivitas biologis mereka yang kuat dengan silang untai DNA. Berikut ini adalah beberapa struktur dari senyawa mitomycin, yaitu sebagai berikut :

Mekanisme reaksi mitomycin sebagai obat antikanker adalah berikatan dengan DNA tumor sehingga replikasi DNA dari tumor terganggu dan lama kelamaan akan mati. Berikut ini adalah mekanisme reaksinya :

Berdasarkan mekanisme reaksi diatas,  pada tahap I mitomycin C direduksi yang berfungsi untuk melindungi gugus fungsi karbonil sehingga struktur nya berubah menjadi ; O karbonil (atas) menjadi elektropositif dan PEB nya berdelokalisasi pada cincin siklik, serta O karbonil (bawah) menjadi OH. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada tahap I :


Pada tahap II terjadi pelepasan –Ome dari struktur menjadi MeOH sehingga electron berdelokalisasi pada cincin siklik membentuk ikatan rangkap, seperti dijelaskan pada reaksi berikut :

Selanjutnya pada tahap III, struktur mitomycin mengalami reaksi alkilasi oleh DNA tumor, reaksinya adalah sebagai berikut:

Pada tahap IV, DNA membentuk siklisasi dan melepas gugus –OCONH2  yang diilustrasikan pada gambar berikut ini :

Pada tahap akhir, terjadi reaksi oksidasi untuk mendapatkan gugus karbonil pada struktur awalnya, reaksinya adalah sebagai berikut :


SUMBER :
Mao Y.; Varoglu M.; Sherman D.H. (April 1999). "Molecular characterization and analysis of the biosynthetic gene cluster for the antitumor antibiotic mitomycin C from Streptomyces Iavendulae NRRL 2564.". Chemistry and Biology 6 (4): 251–263.

Rabu, 19 April 2017

The Art and Science of Total Synthesis.

Dari sekian banyak senyawa yang berhasil disintesis, terdapat hal-hal unik selama proses pembuatan atau sintesis senyawa tersebut yang dikenal dengan istilah The Art and Science of Total Synthesis. Berikut adalah contoh The Art and Science of Total Synthesis pada senyawa Tropionen.

Pada sintesis total senyawa Tropionen, terjadi reaksi adisi amina terhadap karbonil menghasilkan basa imin melalui reaksi Mannich. Hal yang unik dalam sintesis senyawa Tropionen ini terletak pada proses siklisasi sehingga membentuk senyawa Tropionen padahal terpisah oleh jarak yang cukup jauh melalui reaksi Mannich intramolekul.

SUMBER :
Nicolaou, K. C.,  D. Vourloumis, N. Winssinger, and Phil S. Baran.2000. The Art and Science of Total Synthesis at the Dawn of the Twenty-First Century. Weinheim : Wiley.



Selasa, 18 April 2017


Reagents and Strategies for the Total Synthesis of Halogenated Natural Products

Sebelum masuk pada materi diatas, pada pertemuan kali ini kami membahas sintesis urea terlebih dahulu. Dimana urea ini dapat disintesis dengan menggunakan amoniak dan karbon dioksida yang sangat mudah dan murah yang banyak dijumpai di laboratorium.
Adapun mekanisme reaksinya sebagai berikut :

Dan juga disini akan dijelaskan apa sih sintesis organik itu?
Baiklah Sintesis organik adalah pembangun dari senyawa organik kompleks dengan bahan awal senyawa sederhana oleh serangkaian reaksi kimia. Senyawa yang disintesis sintesis(hasil sintesis) di alam disebut produk alami. Alam menyediakan sejumlah besar senyawaorganik dan kebanyakan memiliki sifat kimia dan farmasi yang menarik. Contoh produk alami termasuk kolesterol (1.1), sebuah steroid yang ditemukan di sebagian besar jaringantubuh, limonene (1.2), sebuah terpene yang ditemukan dalam minyak lemon dan jeruk, kafein(1.3), sebuah purin ditemukan dalam daun teh dan biji kopi, dan morfin (1.4), alkaloidditemukan dalam opium.




Sintesis Total
Sintesis total merupakan sintesis kimia lengkap senyawa kimia organik yang komplek dari molekul yang simpel (sederhana).Sintesis total pertama senyawa organic dilakukan pada abad 19 oleh Kolbe dengan berawal dari karbon dan sulfur ,yang diperlihatkan pada gambar berikut :



Nah, tadi sudah dijelaskan apa itu total sintesis, yang menjadi topik disini iala bagaimana mensintesis suatu senyawa bahan alam didalam laboratorium menggunakan bahan sederhana. Contoh pada senyawa mitimycin adalah suatu senyawa yang digunakan sebagai egen penghambat dalam pertumbuhan sel. seperti sel kanker. melihat dari fungsinya ini tentu senyawa ini sangat dibutuhkan. secara alami senyawa ini dapat diperoleh dari alam. namun pada dasarnya memperoleh senyawa dari alam memerlukan proses yang panjang dan membutuhkan bahan baku yang sangat banyak untuk menghasilkan beberapa gram senyawa. contohnya isolasi yang mana pada awalnya sampel di ambil beberapa kilo namun hasilnya pasti dalam jumlah yang sedikit. nah, mengingat hal itu dan kebutuhan manusia yang meningkat, maka dilakukan lah suatu sintesis.
Halogenasi pada senyawa bahan alam
Halogenasi diambil dari kata halogen yaitu anggota golongan unsur yang sangat aktif, terdiri dari fluorin, bromin, iodin, klorin, atau astatin, yang mempunyai sifat kimia sama. Sedangkan halogenasi tersebut merupakan prosesnya yaitu pemasukan halogen ke dalam senyawa organik, baik secara penambahan (adisi) maupun secara penggantian (substitusi).
Halogenasi merupakan reaksi yang terjadi antara ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) pada senyawa-senyawa alkena seperti etena dengan unsur-unsur halogen seperti klorin, bromin dan iodin.
Contoh senyawa bahan alam yang terhalogenasi

Salah satu tantangan yang dirasakan utama yang berkaitan dengan halogenasi alkena asimetris adalah halonium-ion transfer.  Proses ini, digambarkan dalam Skema 4, terjadi ketika 3 golonganion halonium mentransfer atom halogen mereka untuk olefin yang tidak bereaksi. Proses ini telah dipelajari dengan baik dan sangat cepat.  sehingga bahkan jika kompleks kiral yang tepat bisa menambahkan ion halonium untuk tunggal alkena. peristiwa transfer mungkin telah dihilangkan enantioselectivity awal ini dengan waktu serangan nukleofil, menghasilkan produk rasemat. Secara tradisional, Proses ini dipandang sebagai tantangan berat, terutama untuk proses katalitik yang akan membutuhkan konsentrasi tinggi bahan awal sehubungan dengan reaktif intermediet selama reaksi.
 





Reaksi diatas merupakan reaksi enantioselektive halogenasi dimana (Pd(MeCN)4)(BF4)2 0,1 mol, merupakan katalis yang digunakan. Sedangkan maksud dari 84 % e.e menunjukkan seberapa banyak yang terbentuk dan sebaliknya. Pembentukan reaksi yang terjadi melalui reaksi adisi markonikov. Aturan Markovnikov yakni "atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak H nya".

SUMBER :
Treitler, D. S. 2012. Reagents and Strategies for the Total Synthesis of Halogenated Natural   



Senin, 10 April 2017

SINTESIS SENYAWA ORGANIK ( PERTEMUAN I)

GUGUS PELINDUNG PADA SINTESIS SENYAWA ORGANIK 

 Gugus pelindung adalah gugus fungsi yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis. Deproteksi adalah penghilangan atau reduksi gugus pelindung menjadi gugus fungsi awal yang dilindungi.
Syarat pemilihan gugus pelindung :
1.    Mudah dimasukkan dan dihilangkan
2.    Tahan terhadap reagen yag akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi
3.    Stabil dan hanya akan bereaksi dnegan pereaksi khusus untuk mengembalikan gugus fungsi aslinya
Gugus pelindung seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus


Tabel Gugus Pelindung
Gugus
Gugus Pelindung
Penambahan
Penghilangan
Ketahanan Gugus Pelindung
Pereduksi Gugus Pelindung
Aldehid (RCHO)
Asetal (RCH(OR’)2)
R’OH, H*
H*/H2O
Nukleofil, basa, reduktor
Elektrofil, oksidator
Keton
Asetal (ketal)
H*/H2O
Nukleofil, basa, reduktor
Elektrofil, oksidator
Asam (RCOOH)
Ester
RCOOMe
RCOOEt
RCOOCH2Ph
RCOOBu-t
RCOOCH2CC3

Anion
RCOO-

CH2N2
EtOH/H*
PhCH2OH/H*
H*, t-BuOH/H
Cl3CCH2OH


Basa


HO*/H2O
H2, kat atau HBr
H*
Zn.MeOH


Asam

Basa lemah, elektrofil





Nukleofil

Basa kuat, nukleofil, reduktor




Elektrofil
Alkohol (ROH)
Eter
ROCH2Ph


Asetal
THP

MEM

Ester
RCOOR’
PhCH2Br
Basa







R’COCl
Piridina
H2, kat/HBr



H*/H2O


ZnBr2

NH3, MeOH
Elektrofil, basa, oksidasi

Basa


Basa

Elektrofil, basa, oksidasi
HX(X-nukleofil)


Asam


Asam

Nukleofil
Fenol
Ar-OH
Eter
ArOMe


Asetal
ArOCH2Ome
Me2SO4
K2CO3


MeOCH3Cl
Basa
HI, HBr atau BBr3


HOAc, H2O
Basa, elektrofil lemah

Basa, elektrofil lemah
Serangan oleh elektrofil pada cincin

Serangan oleh elektrofil pada cincin
Amina
R-NH2
Amida
RNHCOOR’

Uretan
RNHCOOR’


Flalimida
R’OCOCl


Kloroformat
R’OCOCl


Anhidrida ftalat
HO-/H2O
H+/H2O

R’=CH2Ph
H2, kat/HBr
R’=Bu-t

H+
NH2NH2
Elektrofil


Elektrofil



Elektrofil



Basa, nukleofil



Basa, nukleofil
Tiol
HO-/H2O
Elektrofil
Oksidasi
RSH
AcSR
RSH + AcCl +Basa
HO-/H2O
Elektrofil
Oksidasi


Ketika reaksi kimia yang akan dilakukan secara selektif pada satu situs reaksi dalammultifungsi senyawa organik (molekul organik mengandung dua atau lebih dari dua reaktif kelompok) dan kami ingin reaksi pada satu tempat yang reaktif, maka tempat reaktif lain harus sementara diblokir atau diprotek. Langkah ini disebut deproteksi. Perlindungan dan deproteksi gugus fungsional telah mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir bukanhanya karena kepentingan fundamentalnya, tetapi juga karena peran mereka dalam multi-langkah sintesis. Penyusunan molekul organik kompleks menuntut tersedianya berbagai gugus untuk memungkinkan kelangsungan hidup kelompok fungsional reaktif selama  berbagai  operasi  sintesis,  akhirnya mengakibatkan produksi selektif dari molekul target. Misalnya, dalam konversi etil 5-okso-hexanoat (1.76) menjadi 6-hidroksi-2-hexanon (1.77),diperlukan untuk memblokir gugus keton pertama dan kemudian gugus ester berkurangdengan LiAlH4. Gugus keton dilindungi sebagai asetal karena gugus asetal tidak bereaksidengan reduktor LiAlH4. Pada tahap akhir gugus asetal dihilangkan dengan pnambahan asam.Keseluruhan skema transformasi ini diberikan dalam Skema 1.17
pnambahan asam.Keseluruhan skema transformasi ini diberikan dalam Skema 1.17

Gugus pelindung diol secara umum
Diol (1,2 dan 1,3) secara umum melindungi O,O-asetal dan ketal. Asetal adalah senyawa dengan struktur umum RRC (OR2) (OR3), dimana R dan R1 mungkin adalah H (tapi tidak diperlukan), tetapi Rdan R3≠ H. Ketal adalah bagian dari asetal dimana baik R maupun Radalah H.


Gugus pelindung amina secara umum
Gugus pelindung Imida dan amida: Kelompok ftalimida telah berhasil digunakan untuk melindungi gugus amino. Pembelahan dari N-alkilftalimida (1,81) mudah dilakukan dengan hidrazin, dalam larutan panas atau dalam dingin untuk waktu yang lama untuk memberikan 1,82 dan amina. Basa-katalis hidrolisis N-alkilftalimida 1.81 juga memberikan yang sesuai amina (Skema 1,32).

Berikut contoh reaksi dari gugus pelindung;
Sintesis alkohol dari ketoester,



Apabila molekul mengandung beberapa gugus fungsional yang mirip, mungkin perlu dilindungi dengan cara yang berbeda.


 sumber :
Warren, Stuart. 1981. Sintesis Organik Pendekatan Diskoneksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Warren, Stuart. 1983. Periptaan Sintesis Organik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
https://ml.scribd.com/doc/143832408/Book-Report-Sintesis-Kimia