Gaya Van Der
Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul non polar (GayaLondon),
antara molekul-molekul polar (Gaya dipole-dipol) atau antara molekul non
polardengan molekul polar (Gaya dipole-dipol terinduksi). Ikatan Van Der Waals
terdapat antarmolekul zat cair atau padat dan sangat lemah. Gaya Van Der Waals
dahulu dipakai untuk menunjukkan semua jenis gaya tarik-menarik antar molekul.
Namun kini merujuk pada padagaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul yang
terlemah menjadi dipole seketika. Padasaat tertentu, moleku-molekul dapat
berada dalam fase dipole seketika ketika salah satumuatan negative berada di
sisi tertentu. Dalam keadaan dipol ini, molekul dapat menarik ataumenolak
electron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipole. Gaya tarik menarik
yangmuncul sesaat ini merupakan gaya Van Der Waals.Karena gaya ini sangat lemah
maka zat yang mempunyai ikatan van der waals akanmempunyai titik didih yang
sangat rendah. Meskipun demikian gaya van der waals bersifat permanen dan
lebih kuat dari gaya london. Contoh gaya van der waals terdapat pada senyawahidrokarbon.
Misalnya pada senyawa CH4. Perbedaan keelektronegatifan C (2,5) dengan H(2,1)
sangat kecil, yaitu sebesar 0,4.Senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan van der
waals akan mempunyai titik didih sangatrendah, tetapi dengan bertambahnya Mr
Ikatan akan makin kuat sehingga titik didih lebihtinggi. Contohnya, titik didih
C4H10>C3H8>C2H6>CH4. Contoh lainnya terdapat pada Br2 dan I2. Br 2
berwujud cair tetapi mudah menguap dan I2 berwujud gas tetapi mudah
menyublim.Hal ini disebabkan karena ikatan antara molekul Br 2dan I2 adalah
ikatan van der waals.
Kristal Molekul
Dalam bentuk gas (seperti N2, O2, CL2) dan hampir semua zat organic berupa
molekul-molekul tunggal dengan ikatan kovalen. Gaya tarik antara
molekul-molekul ino sangat lemah.Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa
gas-gas nyata tidak mengikuti hokum gas ideal :PV = nRTGaya antar molekul ini
disebut gaya Van Der Waals. Dengan adanya gaya-gaya inimemberikan koreksi pada
persamaan ideal untuk gaya sejati.Dimana :P = Tekanan GasV = Volume gasT =
Temperatur (K)a dan b = tetapanR = Tetapan Gas UmumDalam keadaan cair dan
keadaan padat, gaya-gaya ini lebih besar. Seperti telahdijelaskan, zat-zat di
atas membentuk Kristal molekuler. Satuan-satuan dalam Kristalmolekuler seperti
chlor, benzene, dsb. Untuk atom atau molekul-molekul kecil, strukturkristalnya
biasanya tersusun rapat (close packed) karena gaya Van Der Waals tidakmempunyai
arah dalam ruang. Struktur ini terdapat pada gas-gas mulia, Halogen, H2, N2, 02,CO2,
HCl, HBr, CH4, C2H6, NH3, PH3, dan H2S.
Klasifikasi Gaya Van der Waals
Gaya Van Der Walls dapat
dibagi berdasarkan jenis kepolaran molekulnya, yaitu :
1. Interaksi ion– dipol
Gaya
antarmolekul ini terjadi antara ion dan senyawa kovalen polar. Ketikadilarutkan
dalam senyawa kovalen polar, senyawa ion akan terionisasi menjadi
ion positif dan ion negatif. Ion positif akan tarik menarik dengan dipol negatif, dansebaliknya.Sebagai
contoh, NaCl (senyawa ion) dapat larut dalam air (pelarut polar) danAgBr
(senyawa ion) dapat larut dalam NH3 (pelarut polar).
2. Interaksi
dipol – dipol
Interaksi dipol
- dipol merupakan interaksi antara sesama molekul polar(dipol). Interaksi ini
terjadi antara ekor dan kepala dimana jika berlawanan kutubmaka akan
tarik-menarik dan sebaliknya.Tanda "+" menunjukkan dipol
positif, tanda "-" menunjukkan dipol negatif Molekul seperti HCl
memiliki dipol permanen karena klor lebih elektronegatif dibandingkan hidrogen.
Kondisi permanen ini, pada saat pembentukan dipol akan menyebabkan molekul
saling tarik menarik satu sama lain. Molekul yang memilikidipol permanen akan
memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan denganmolekul yang hanya
memiliki dipol yang berubah-ubah secara sementara.
3. Interaksi ion – dipol
terinduksi
Interaksi
ion - dipol terinduksi merupakan interaksi antara aksi ion dengandipol
terinduksi. Dipol terinduksi merupakan molekul netral yang menjadi dipolakibat
induksi partikel bermuatan yang berada didekatnya. Partikel penginduksi tersebut
dapat berupa ion atau dipol lain dimana kemampuan menginduksi ion lebih besar daripada kemampuan menginduksi dipol karena muatan ion yang juga jauhlebih
besar. Interaksi ini relatif lemah karena kepolaran molekul terinduksi
relatifkecil daripada dipol permanen.Contoh : I- + I2→ I3
4. Interaksi dipol - dipol terinduksi
Suatu
molekul polar yang berdekatan dengan molekul nonpolar, akan dapatmenginduksi
molekul nonpolar. Akibatnya. Molekul nonpolar memiliki dipolterinduksi.Dipol
dari molekul polar akan saling tarik-menarik dengan dipol terinduksidari
molekul nonpolar. Contohnya terjadi pada interaksi antara HCl (molekul
polar)dengan Cl2 (molekul nonpolar).
5. Interaksi dipol terinduksi - dipol terinduksi
Mekamisme
terjadinya interaksi dipol terinduksi - dipol terinduksi :Pasangan
elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat
selalu bergerak mengelilingi inti elektron yang bergerak dapat mengimbas
atau menginduksisesaat pada tetangga sehingga molekul tetangga menjadi polar
terinduksisesaat molekul ini pula dapat menginduksi molekul tetangga
lainnya sehinggaterbentuk molekul-molekul dipol sesaat.
terima kasih atas tambahan materinya min
BalasHapusterima kasih atas tambahan materinya min
BalasHapussip min. dan perbanyak lg contoh soalnya ya
BalasHapusTerimakasih informasi materinya sangat bermanfaat :)
BalasHapusTerimakasih materinya sangat membantu
BalasHapusTerima kasih atas materinya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas pemaparannya
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya, sangat bermanfaat.
BalasHapusMenurut saudara gugus pelindung jenis apa yang dapat secara baik memproteksi gugus amina??
BalasHapus