Regangan ruang adalah
besarnya regangan pada struktur senyawa kimia berbentuk siklik untuk
menunjukkan seberapa besarnya regangan ruang dari cicin siklik tersebut.
Senyawa siklik membentuk cincin datar. Bila sudut ikatan dalam senyawa siklik
menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral maka molekulnya mengalami regangan
yang biasa dikenal dengan teori Regangan Beyer. Dalam
teori regangan Baeyer, yang menyarankan bahwa cincin kecil dan besar mungkin
tidak stabil karena adanya angle-strain yang terinduksi dalam molekul ketika
sudut ikatan dipaksa untuk menyimpang dari nilai
tetrahedral yang ideal 109° . Berdasarkan teori ini, gagasan geometris sederhana
pada three-membered ring (cyclopropane) harus segitiga sama sisi dengan sudut
ikatan dari 60° daripada 109°, four-membered ring (cyclobutane) harus menjadi
persegi dengan sudut ikatan 90°, five-membered ring harus menjadi pentagon
biasa dengan sudut ikatan 108°, dan seterusnya. Melanjutkan argumen ini, cincin
besar akan meregang dengan memiliki sudut ikatan yang jauh lebih besar dari
109° (McMurry, 2012).
Dari
tinjauan senergi, bentuk kursi memiliki energi lebih rendah dibandingkan bentuk
planar yang kita kenal, sehingga bentuk kursi lebih stabil. Konformasi yang
lain yang merupakan alternatif dari cincin 6 atom karbon yaitu bentuk perahu.
Dalam
konformasi perahu ada 2 subtituen yang mengalami tolakan van der waals. Akibat
tolakan inilah energi konformasi perahu sedikit lebih tinggi daripada bentuk
kursi.
Kembali
ke bentuk kursi, bila 1 atom hidrogen kita ganti dengan gugus metil maka akan
ada 2 isomer yaitu isomer equatorial dan isomer axial
Berikut ini
adalah bentuk geometris dari berbagai macam senyawa sikloalkana. Pada senyawa
sikloalkana yang bersifat alisiklik dikenal 3 macam tegangan yaitu Tegangan
sudut karena sudut dalam lingkar berbeda (109.5o) (sudut antar 2 tangan valensi pada atom C),
tegangan karena ada penolakan antara atom-atom C yang letaknya berdekatan dan
berhadapan ini terdapat pada lingkaran besar (Morrison dan Boyd, 1992).
sumber :
Morrison,
R.T. dan Boyd, R. N. 1992. Organic
Chemistry. Sixth Edition. New York : Prentice Hal Inc.
McMurry, J., 2012, Organic
Chemistry 8 th edition , Cengage Learning, Belmont.
http://nellysarisimbolon.blogspot.co.id/2016/10/stereokimia.html
Terima kasih atas penjelasannya, bagaimana regangan ruang dapat mempengaruhi kestabilan struktur molekul?
BalasHapusbaik lah saya akan mencoba menjawab Regangan ruang dapat terjadi salah satunya karena interaksi antara atom H yang satu dengan atom H yang lainnya didalam struktur senyawa tersebut. Regangan ruang yang terjadi menyebabkan suatu molekul mengalami konformasi untuk mencapai struktur yang stabil, dengan perubahan variasi sudut ikatan pada struktur molekul.
Hapusterimakasih min.. materi nya sangat membantu :)
BalasHapussaya mau bertanya apakah regangan ruang bisa bernilai 0 ?
Terima kasih materinya sangat berguna sebagai referensi, mau nanya, bagaimana untuk molekul non-siklik? Dapatkah terjadi regangan ruang? Mohon penjelasannya, terima kasih
BalasHapusTerimakasih kembali atas pertanyaan saudari,regangan ruang dapat terjadi pada senyawa nonsiklik, karena regangan ruang terjadi karena adanya tarik menarik elektron dalam suatu molekul untuk mencapai kestabilannya , dan akan terjadi perubahan konformasi suatu molekul tersebut.
HapusTerimakasih kembali atas pertanyaan saudari,regangan ruang dapat terjadi pada senyawa nonsiklik, karena regangan ruang terjadi karena adanya tarik menarik elektron dalam suatu molekul untuk mencapai kestabilannya , dan akan terjadi perubahan konformasi suatu molekul tersebut.
HapusMaterinya Sangat membantu min
BalasHapusMaterinya Sangat membantu min
BalasHapus